Rabu, 04 November 2009

Militer Pakistan Klaim Tewaskan 60 Teroris

VIVAnews - Militer Pakistan mengaku telah menewaskan 60 teroris dalam serangan ke markas Taliban di Waziristan Selatan sejak Sabtu 17 Oktober 2009 kemarin. Lima tentara tewas selama serangan tersebut.

Namun pernyataan ini dibantah militan Taliban. Mereka menyatakan telah membunuh 68 tentara pada Minggu 18 Oktober 2009. Juru bicara Taliban Pakistan, Azam Tariq menyatakan hanya satu orang dari pihaknya yang tewas.

"Kami membunuh banyak tentara Pakistan dalam pertempran dan juga dengan meledakkan bom di tepi jalan," kata Tariq kepada stasiun televisi CNN.

Tariq mengatakan angkatan perang Taliban memiliki cukup senjata yang didapat dari perang melawan Rusia yang menduduki negara tetangga Afghanistan pada 1879 hingga 1989 silam.

Tentara Pakistan melancarkan operasi darat dan udara ke Waziristan Selatan pada Sabtu lalu. Kawasan ini diduga merupakan markas Taliban Pakistan dan Afghanistan. "Area ini merupakan pusat gravitasi masalah pemberontak di Pakistan," kata juru bicara militer Pakistan Jenderal Athar Abbas.

Serangan dilakukan setelah rangkaian pengeboman bunuh diri di Pakistan. Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan operasi ini memaksa puluhan ribu warga sipil mengungsi.

Sumber dalam militer mengatakan tentara telah berhasil menguasai Kotkai, kampung halaman pemimpin Taliban, Hakimullah Mehsud. Mehsud diduga tinggal di desa ini bersama panglima Taliban, Qari Hussein yang diduga mengotaki sejumlah pengeboman bunuh diri di Pakistan.

Serangan darat dengan bantuan jet tempur dan helikopter bersenjata menargetkan markas persembunyian militan di Kotkai dan desa Badar, Barwand, dan Khisur. Pemerintah Pakistan menyatakan tidak membutuhkan bantuan pesawat nirawak Amerika Serikat (AS).

"Kedudukan kami jelas, kami merasa pesawat nirawak AS lebih banyak merusak daripada membantu," kata Abbas.

Abbas menegaskan bahwa militer tidak menginginkan pertempuran berakhir dengan perjanjian perdamaian. Militer akan berhenti menyerang jika pemberontak melucuti senjatanya dan menyerah.

0 komentar: