Rabu, 04 November 2009

Musuhi Kolombia, Venezuela Tutup 2 Jembatan

VIVAnews - Venezuela menutup dua jembatan yang menghubungkan negara itu dengan Kolombia setelah pembunuhan dua petugas perbatasan, Senin 2 November 2009. Penutupan jembatan kian memperkeruh hubungan antar dua negara Amerika Latin yang bertetangga itu.

Venezuela rupanya marah dengan Kolombia terkait dengan terbunuhnya dua petugas mereka di perbatasan dalam suatu serangan. Polisi telah menangkap satu tersangka dan mengejar tiga tersangka lainnya.

Pemerintah Venezuela menuding pasukan paramiliter Kolombia berada di balik serangan ini. "Pasukan paramiliter Kolombia telah mengancam perbatasan kami," kata Wakil Presiden Venezuela Ramon Carrizalez dalam konferensi pers di Tachira seperti dikutip laman stasiun televisi CNN.

Carrizalez menyatakan pemerintah Kolombia terus mendukung aktivitas paramiliter yang bertujuan mengganggu stabilitas Venezuela. Dia juga mengatakan tersangka yang sudah ditahan akan segera diajukan ke pengadilan. Sementara itu, pemerintah Kolombia belum menanggapi tuduhan ini.

Hubungan antara dua negara memanas sejak pertengahan tahun ini. Hal ini berawal sejak Kolombia mengizinkan Amerika Serikat (AS) mendirikan tujuh pangkalan militer di wilayah mereka. Presiden Venezuela, Hugo Chavez, menyatakan perjanjian itu merupakan ancaman perang dan menuding AS berniat menggoncang pemerintahan Venezuela.

Agustus lalu, Kolombia menuduh Venezuela menyediakan senjata anti-tank kepada gerilyawan Angkatan Bersenjata Revolusi Kolombia (FARC). Kolombia mengatakan telah menyita senjata tersebut dari FARC. Ketika ditelusuri, senjata tersebut diketahui berasal dari Venezuela. Chavez mengatakan tuduhan ini merupakan upaya memeras dia.

Bulan lalu, pemerintah Venezuela mengaku menangkap dua mata-mata Kolombia. Kolombia membantah tuduhan ini.

Penutupan jembatan internasional Simon Bolivar dan Francisco de Paula Santander di barat Venezuela ini menyebabkan para pedagang dan penduduk setempat kebingungan. Sejumlah pertengkaran antara warga dan petugas dilaporkan terjadi.

Orang-orang dan pedagang terpaksa mengangkut barang mereka dan menyeberang dengan berjalan kaki menyeberangi sebuah sungai dangkal.

Beberapa waktu lalu, pemerintah Venezuela menemukan sepuluh mayat di lokasi sekitar jembatan perbatasan. Pemerintah Kolombia mengaku bahwa sepuluh orang tersebut merupakan anggota tim sepak bola amatir yang diculik dekat perbatasan. Namun Carrizalez menyatakan bahwa mayat-mayat tersebut merupakan petugas paramiliter.

0 komentar: