Kamis, 05 November 2009

Kata Ibunya, Sony Tak Bisa Makan Nasi

VIVAnews - Setelah dikabarkan ditangkap di Padang, Sumatera Barat, keberadaan Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Sony Jayadi, tak diketahui.

Sony ditangkap Densus 88 karena diduga membantu menyembunyikan dua tersangka teroris, Syaifudin Zuhri alias Ustad SJ dan M Syahrir di kamar kosnya di Ciputat, Tangerang, Banten.

Menurut Mumun, penjual nasi uduk yang berjualan di depan rumahnya, ibu Sony, Sukati terus menangis setelah kabar penangkapan anaknya.

"Kemarin ibunya masih syok," kata Mumun.

"Aduh keberadaan anak saya dimana yah... belum ada informasi," ujar Mumun, menirukan perkataan ibu Sony.

Kecemasan ibu Sony tak hanya soal keselamatannya, tapi juga makanannya. Maksudnya?

"Gimana yah kalau hanya ada nasi, dimakan atau tidak," kata Mumun, menirukan perkataan ibu Sony.

Dijelaskan Mumun, sejak kecil Sony tak pernah makan nasi dan sayur. "Dia sukanya kentang dan mie," tambah dia.

Diceritakan Mumun, ibu Sony yakin anaknya hanya korban dari kebaikannya sendiri. "Mungkin karena dia terlalu baik, ketika ada yang minta tolong dia pasti tolongin. Akhirnya seperti ini, dia nggak tahu apa-apa," kata Mumum, menirukan perkataan ibu Sony.

Sony ditangkap di Padang, Sabtu 10 Oktober 2009 sekitar pukul 01.00 dini hari. Dia ditangkap di Wisma Takanajuo di Jalan Paus, Ulak Karang, Padang.

Sony ditangkap di kamar nomor 12 lantai II, yang disewa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Lokasi penangkapan Sony di dekat kampus Universitas Bung Hatta.

0 komentar: