Kamis, 05 November 2009

Harga Minyak Merosot di Bawah US$80/barel

VIVAnews - Harga minyak mentah turun lagi hingga di bawah level US$80 per barel akibat anjloknya pasar ekuitas di Asia dan menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Padahal, harga minyak sempat melampaui US$80 per barel karena berkurangnya stok minyak mentah AS.

Berdasarkan transaksi elektronik untuk perdagangan Asia di bursa New York, Kamis siang waktu Singapura, harga minyak light sweet untuk pengiriman Desember turun 71 sen ke level US$79,69 per barel. Sedangkan harga minyak Brent turun 71 sen ke level US$78,18 per barel.

Dini hari tadi, harga minyak naik setelah data dari Departemen Energi AS menunjukkan penurunan 4 juta barel minyak mentah untuk pekan lalu. Data tersebut berlawanan dengan prediksi analis yang memperkirakan akan terjadi kenaikan.

Nilai tukar dolar AS menguat terhadap euro dan mata uang lain seperti dolar Australia menyusul pengumuman Federal Reserve mengenai tingkat suku bunga yang akan dipertahankan pada level mendekati nol.

Para pialang mengatakan, turunnya harga minyak hari ini diakibatkan lemahnya pasar saham di Asia dengan indeks Nikkei 225 (Jepang) turun 1,3 persen dan indeks Hang Seng (Hong Kong) melemah hampir 1 persen.

Para pialang energi memang terus mengamati data ekonomi dan pasar saham tahun ini untuk memberi gambaran mengenai pemulihan ekonomi yang bisa menaikkan tingkat permintaan minyak yang tengah merosot. (AP)

0 komentar: