Rabu, 04 November 2009

Amerika Tak Lagi Musuh, Silakan Datang

VIVAnews - Vietnam dan Amerika Serikat (AS) dulu saling berperang secara sengit dan menimbulkan banyak korban jiwa. Namun, generasi muda Vietnam kini tidak lagi menganggap bangsa Amerika musuh, melainkan sudah menjadi sahabat yang harus diundang.

Demikian menurut sejumlah warga di Kota Ho Chi Minh, yang dahulu bernama Saigon, saat bercakap-cakap dengan VIVAnews.

Seorang warga bernama Hung Tran menilai bahwa perang antara bangsanya dengan AS selama periode 1959 hingga 1975 memang menjadi momen yang tak terlupakan bagi bangsa Vietnam.

"Kendati diatur dalam Perjanjian Paris [1973], namun mundurnya seluruh tentara Amerika dua tahun kemudian membawa kebanggaan bagi kami semua," kata Hung saat mengantar para turis asal Indonesia ke lubang bawah tanah pejuang Vietcong, di desa Cu Chi, akhir pekan lalu.

Namun, menurut Hung, seiring berjalannya waktu, kedua bangsa kembali merajut hubungan yang normal sejak awal dekade 1990-an. "Bagi kami, generasi muda, orang Amerika zaman sekarang sangat berbeda dengan di masa Perang. Mereka tak tahu apa-apa, bahkan mengkritik kebijakan pemerintah mereka saat itu," kata Hung.

Bahkan, sebagai pengusaha biro perjalanan dan wisata, Hung sangat mengharapkan datangnya banyak warga Amerika ke Vietnam. "Kami kini selalu mengharapkan kedatangan mereka, baik sebagai pengusaha dan turis," kata Hung.

Warga lain Kota Ho Chi Minh, Nhi Nguyen, juga berharap makin banyak orang Amerika yang datang. Bahkan, dengan berkelakar, Nhi menilai lubang bawah tanah Cu Chi, yang dulu menjadi basis perjuangan bangsa Vietnam, kini bisa jadi daya pikat bagi turis Amerika, yang tertarik dengan nuansa sejarah dan petualangan.

"Kalau zaman perang, lubang Cu Chi membuat takut tentara Amerika. Kini, kami justru mengandalkan terowongan ini untuk mengundang orang Amerika," kata Nhi. "Bagi kami, orang Amerika kini sama dengan bangsa-bangsa lain," lanjut dia.

0 komentar: