Kamis, 05 November 2009

Thaksin Kini Jadi Penasihat PM Kamboja

VIVAnews - Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand, Thaksin Shinawatra, secara resmi diangkat menjadi penasehat bagi PM Kamboja, Hun Sen, dan Raja Norodom Sihamoni. Padahal, di mata pemerintah Thailand, Thaksin berstatus buronan kasus korupsi.

Demikian menurut pengumuman resmi kerajaan pada Rabu 4 November 2009. Raja Norodom Sihamoni menandatangani dekrit penunjukan Thaksin pada 27 Oktober lalu. Penunjukan itu sesuai dengan konstitusi negara dan permintaan dari Hun Sen.

Saat Hun Sen tiba di Hua Hin, Thailand, untuk menghadiri konferensi ASEAN pada 23 Oktober lalu, dia mengatakan bahwa Thaksin bisa tinggal di Kamboja sebagai tamu. "Dia juga bisa menjadi penasehat ekonomi saya," kata Hun Sen seperti dikutip kantor berita pemerintah China, Xin Hua.

Hun Sen mengulangi undangan bagi Thaksin untuk tinggal di Kamboja dan menolak tuntutan agar Kamboja mengekstradisi taipan Thailand itu. "Alasan kami adalah alasan kemanusiaan, seorang teman adalah mereka yang membantu temannya. Urusan dalam negeri Thailand adalah urusan yang harus diatasi oleh rakyat Thailand, saya tidak ikut campur," kata Hun Sen.

Thaksin dijungkalkan dari kekuasaan melalui kudeta militer pada 2006. Dua tahun kemudian, Thaksin bersama mantan istrinya dinyatakan bersalah atas kasus korupsi dan penyalahgunaan jabatan.

Namun, untuk menghindari hukuman dua tahun penjara, Thaksin berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain. Dalam pernyataan kerajaan, Kamboja juga mengatakan tidak akan mengekstradisi Thaksin seperti permintaan dari Thailand.

Sementara itu, dikatakan bahwa pemerintahan kerajaan Kamboja akan melanjutkan kebijakan untuk tetap menjalin hubungan baik dengan Thailand. Relasi antara Kamboja dan Thailand sudah terganggu sejak Juni 2008 akibat konflik perbatasan di wilayah yang mengelilingi kuil kono. Hubungan kedua negara bertetangga ini semakin memburuk sejak Hun Sen mengundang Thaksin bulan lalu.

Thaksin, yang lahir di provinsi Chiang Mai pada 1949, menjadi salah satu orang terkaya di Thailand. Dia mendirikan perusahaan telekomunikasi seperti Shin Corporation dan Advanced Info Service sebelum berkecimpung di dunia politik.

Thaksin masuk ke politik dengan bergabung denan Phalang Dharma Party (Power of Justice Party) pada 1994, dan pernah menjabat sebagai Deputi PM dan Menteri Luar Negeri dalam dua kali pemerintahan.

0 komentar: