Selasa, 03 November 2009

AS-Soviet Pertemukan Timur Tengah

VIVAnews - Pada 30 Oktober 1991, para pemimpin Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet membuka konferensi perdamaian Timur Tengah di Spanyol. Mereka mengimbau bangsa Arab dan Israel bergerak meninggalkan konflik masa lalu demi perdamaian.

"Kompromi di kawasan Timur Tengah sangat penting untuk perdamaian. Kami mengharapkan perdamaian sejati. Artinya perjanjian. Jika kita tidak dapat melupakan masa lalu, setidaknya maru lakukan itu untuk anak-anak kita," kata Presiden AS, George H.W. Bush, seperti dikutip laman stasiun televisi BBC.

Selesai upacara pembukaan, akan ada sesi pertemuan antara Israel dengan setiap negara tetangganya. Diskusi terbuka juga akan diadakan untuk mencari solusi mengakhiri masalah di Timur Tengah.

Tujuan pembicaraan terutama membahas perebutan garis perbatasan. Status wilayah seperti Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem adalah fokus utama pertemuan ini.

Seluruh dunia menyambut positif pertemuan pertama antara Israel dan negara-negara tetangganya selama 43 tahun ini. Pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, mengatakan pembicaraan ini merupakan kesempatan unik meraih perdamaian .

"Seluruh pihak menginginkan kesuksesan," kata Gorbachev.

Israel memuji Bush atas janjinya tidak memaksa mereka menandatangani perjanjian apa pun. Sementara warga Palestina percaya Bush mendukung terbentuknya negara Palestina.

Konferensi ini diselenggarakan AS dan Uni Soviet. Perwakilan Israel dan negara-negara Arab hadir di Royal Palace, Madrid. Pangeran Arab Saudi Bandar bin Sultan membuat kejutan dengan menghadiri pertemuan ini.

0 komentar: