Selasa, 03 November 2009

Iran Menguji Rudal, AS Siapkan Sanksi

VIVAnews - Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang merancang sanksi ekonomi yang lebih berat kepada Iran berkaitan dengan program nuklir negara Islam tersebut. Sanksi berupa pemotongan investasi ke sektor minyak dan gas serta pembarasan operasi perbankan Iran di AS.

Pemerintah AS juga akan mencari rekan koalisi untuk menerapkan sanksi tersebut meski rancangan hukuman diveto China dan Rusia. "Kami memiliki banyak pilihan untuk menjatuhkan sanksi terutama di bidang energi dan teknologi," kata Menteri Pertahanan Robert M. Gates dalam tayangan 'State of the Union' di stasiun televisi CNN seperti dikutip laman harian The New York Times.

Pemerintah AS serta lima negara lainnya akan mengadakan pertemuan dengan Iran pada pertengahan pekan ini. AS diperkirakan akan memaksa Iran memberi akses dan membeberkan cetak biru mengenai pembangunan pusat nuklir terbaru mereka. AS juga berniat memaksa Iran kembali ke meja negosiasi.

Pemerintah Iran mengaku sedang membangun fasilitas pengayaan uranium terbaru dekat kota suci Qom. Pada Minggu (27/9) kemarin, militer Iran juga menguji peluncuran tiga rudal jarak pendek dan menyatakan telah menembakkan rudal jarak menengah.

Seorang sumber dalam pemerintahan AS mengatakan saat ini AS tidak mungkin meraih dukungan sekutunya untuk mengembargo ekspor bensin atau bahan bakar lain ke Iran. Sekutu AS di Eropa menilai langkah ini dapat menyulitkan warga Iran dan justru membuat rakyat negara tersebut bersatu mendukung pemerintahnya.

Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton mengatakan bahwa pemerintah AS sedang menyusun strategi untuk memperberat sanksi. Clinton mengakui sanksi saat ini memiliki banyak kelemahan dan AS telah belajar dari pengalaman dengan Korea Utara untuk menggaet sekutu sebelum menjatuhkan hukuman.

0 komentar: