Kamis, 05 November 2009

Tersangka Teroris Putri Munawaroh Hamil Besar

VIVAnews - Orang tua tersangka teroris Putri Munawaroh mendesak Tim Pengacara Muslim (TPM) Jawa Tengah untuk mempertemukan dengan Putri Munawaroh yang saat ini ditahan di Mabes Polri. Mereka mengkhawatirkan kondisi Munawaroh, yang sedang hamil besar.

”Bagaimana tidak khawatir, Munawaroh itu kan anaknya. Ditahan polisi dengan kondisi sedang hamil, ditambah lagi statusnya sudah tersangka,” kata Ketua TPM Jawa Tengah, Anis Prijo Ansharie kepada VIVAnews di Solo, Jumat 16 Oktober 2009.

TPM mengaku tidak mudah mempertemukan keluarga dengan Munawaroh di tahanan. Karena saat ini, Munawaroh bukan lagi klien dari TPM.

"Sejak dia ditahan, kami bukan lagi pengacaranya. Itu sudah biasa, seseorang yang ditangkap selalu berganti pengacara. Rata-rata kasus seperti itu menjadi paket dari polisi, termasuk pengacara juga disediakan sana," ungkap dia.

TPM sendiri sudah melihat kondisi Munawaroh belum lama ini. Keluarga, kata Anis juga sempat bertemu sekali ketika Munawaroh menjalani perawatan di RS Mabes Polri Jakarta.

"Kalau keluarga Susilo, ada yang bertemu sekali, kondisi Munawaroh baik. Bahkan Munawaroh bisa berjalan untuk melihat jenazah suaminya, sebelum akhirnya dikuburkan," kata Anis.

Desakan dari keluarga Munawaroh untuk bertemu dengan Munawaroh terus menguat. TPM mengaku terus-terusan dihubungi keluarga untuk meminta kepastian kapan bisa bertemu dengan Munawaroh.

"Mereka berkali-kali menghubungi, intinya minta dipertemukan dengan Putri. Secepatnya kami usahakan itu. Kalau soal kasus Munawaroh, kami tidak bisa membantu lagi, karena TPM bukan lagi pengacara Putri Munawaroh," terang dia.

Pada Rabu, 16 September 2009 mulai pukul 23.00 WIB, Detasemen Khusus 88 mengepung sebuah rumah kontrakan di desa Kepohsari, Jebres, Solo, Jawa Tengah. Rumah itu dikontrak pasangan suami istri, Susilo alias Adib dan Putri Munawaroh.

Pengepungan yang berakhir sekitar pukul 05.30 WIB itu, menunjukkan hasil yang mengejutkan. Empat orang tewas, tiga masih hidup. Salah satu yang tewas adalah gembong teroris Noordin M Top.

0 komentar: