Rabu, 04 November 2009

Rusia Setuju Pasok Senjata ke Venezuela

VIVAnews - Rusia bersedia meminjamkan dana lebih dari US$2 miliar kepada Venezuela. Menurut Presiden Venezuela, Hugo Chavez, dana akan digunakan untuk membeli senjata buatan dan alat pertahanan buata Rusia .

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC, Senin 14 September 2009, persenjataan yang akan dibeli adalah sekitar 100 tank dan serangkaian sistem roket dari Rusia. Dalam pidato mingguan di televisi, Chavez mengatakan persenjataan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Venezuela.

"Pemerintah Rusia setuju untuk membiayai pembelian senjata senilai US$2,2 miliar," kata Chavez dalam program mingguan "Alo Presidente".

Kesepakatan itu tercapai di tengah meningkatnya ketegangan hubungan antara Venezuela dan Kolombia. Apalagi, Kolombia diketahui membuka akses bagi Amerika Serikat ke sejumlah pangkalan militernya.

Pemimpin berhaluan sosialis itu mengatakan bahwa keputusan pemerintah Kolombia untuk membuka akses AS ke tujuh pangkalan militer Kolombia merupakan ancaman bagi keamanan Venezuela. Menurut Chavez, sistem roket anti-aircraft akan membuat Venezuela sulit diserang.

"Dengan roket-roket ini, maka akan sulit bagi mereka untuk datang dan membom kita. Kalau itu terjadi, mereka sebaiknya segera mengetahui kalau kita akan segera memasang sistem ini," lanjut Chavez.

Menurut Chavez, sumber-sumber gas dan minyak bumi di Venezuela harus mendapat proteksi militer. "Kita memiliki sumber minyak bumi terbesar di dunia. "Imperium" mengarahkan pandangan mereka ke sumber-sumber minyak tersebut," kata Chazev menggunakan istilah rujukan untuk AS.

Beberapa tahun belakangan ini, Venezuela telah menandatangani kontrak senjata senilai lebih dari US$4 miliar dengan Rusia, termasuk 24 jet tempur Sukhoi, beberapa helikopter pemusnah, dan 100.000 senapan Kalashnikov. November tahun lalu, dua negara tersebut mengadakan latihan gabungan di Laut Karibia, dekat dengan perairan teritori AS.

0 komentar: