Minggu, 01 November 2009

SMS Mama Lorentz Menggemparkan Kota Bandung

Pesan Mama Lorentz yang beredar melalui SMS ataupun Blackberry Messenger (BBM), buat warga Bandung menjadi paranoid. Pesan apakah itu?

Dalam pesan singkat yang diterima detikINET pagi ini, Mama Lorentz meramalkan hari ini di Bandung akan terjadi hal yang menyedihkan. Tak
main-main, dalam pesan tersebut juga dikatakan Mama Laurenz akan berpindah agama jika ramalannya meleset.

Inilah pesan Mama Lorentz.

'Doa spakat utk kota Bdg! Paranormal mama Lorentz meramalkan bhw kota Bdg pd hr sabtu bsk akan mengalami hal yg menyedihkan. Dia bhkan berani pindah agama kl tdk trjadi sesuatu. Ayooo rapatkan barisan dan bentengi kota kita trcinta dgn doa syafaat kepada Allah yg hidup!:) Gbu.. :)'

Walaupun pesan yang telah beredar luas ini tidak jelas siapa pengirimnya dan tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, tapi pesan tersebut berhasil membuat
beberapa warga Bandung khawatir. Ditambah beberapa jam lalu terjadi gempa 5,1 skala richter di Sukabumi dan saat ini hujan lebat tengah mengguyur Kota Bandung.

Tria (24) kepada detikINET mengaku khawatir dan enggan untuk keluar rumahnya hari ini.

"Rada serem juga mendengar cerita itu. Apalagi sekarang di sini hujan disertai petir. Mendingan saya di rumah saja hari ini. Berdoa semoga tidak terjadi apa-apa
hari ini," kata lajang yang berprofesi sebagai marketing and promotion sebuah lembaga pendidikan ini.

Berbeda dengan Tria, Fiena Fauzia, PR The Djayakarta Hotel mengaku tidak percaya dengan isi pesan tersebut. Meski demikian, dirinya justru menyebarkan pesan
tersebut ke 60 orang temannya yang ada dalam list BBMnya.

"Saya sih tidak percaya dengan yang begituan. Musyrik. Saya pasrah dan ikhlas saja. Tapi pesan itu sudah tersebar luas. Saya saja memforward pesan itu ke 60 teman
saya," ungkapnya.

Sampai saat ini belum ada laporan mengenai bencana ataupun kecelakaan yang terjadi di Kota Bandung. Hari ini selain ada pesta ulang tahun Kota Bandung yang dikemas dalam acara Bandung Blossom, ada juga acara wisuda ITB.

0 komentar: