Senin, 02 November 2009

Harga Minyak Masih di Kelompok US$77/barel

VIVAnews - Harga minyak mentah awal pekan ini menguat hingga berada di atas US$77 per barel. Para investor menantikan data-data lanjutan untuk memperkuat positifnya pertumbuhan produk domestik bruto (GDP) Amerika Serikat (AS), seperti yang dilaporkan pekan lalu. Mereka pun mengikuti naik-turunnya nilai tukar dolar AS.

Melalui transaksi elektronik untuk perdagangan Asia di bursa Nymex, New York, Senin siang waktu Singapura, harga minyak light sweet untuk pengiriman Desember naik 51 sen menjadi US$77,51 per barel. Jumat pekan lalu, harga minyak turun US$2,87 ke level US$77,00 karena nilai tukar dolar menguat dan indeks harga saham merosot akibat anjloknya indeks kepercayaan konsumen AS.

Departemen Tenaga Kerja AS pekan ini akan mengumumkan laporan tingkat pengangguran selama Oktober. Laporan ini mendapat perhatian besar para pelaku pasar. Laporan data manufaktur, penjualan rumah, dan sektor layanan juga bisa menggerakkan pasar.

Semua laporan tersebut menjadi indikator ekonomi pekan ini untuk mengumpulkan petunjuk mengenai cepat lambatnya pemulihan ekonomi AS.

Sementara itu Bank Sentral (Federal Reserve) pekan ini juga akan memberikan pernyataan setelah pertemuan dua hari terkait kebijakan tingkat suku bunga. Harga minyak jatuh dari level tertinggi 2009 pada US$82 per barel bulan lalu karena nilai tukar dolar menguat.

Nilai tukar euro naik US$1,4753 di awal perdagangan Asia Senin pagi dari US$1,4714 pada Jumat pekan lalu. Sedangkan nilai tukar dolar atas yen naik menjadi 90 yen dari 89,67 yen. (AP)

0 komentar: